HADITH yang diriwayat dari Anas r.a katanya: "Rasulullah s.a.w telah masuk menziarahi seorang pemuda yang sedang berada dalam keadaan hampir mati, lalu bertanya kepadanya: "Bagaimana Keadaanmu?"
Pemuda itu menjawab: "Aku berharap kepada (rahmat) Allah - Ya Rasulullah! - dan aku takutkan (balasan buruk) dari sebab dosa-dosa ku". Mendengarkan yang demikian, Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak berhimpun dalam hati seseorang dua perkara itu (harap dan takut) pada saat yang seperti ini, melainkan Allah memberikannya apa yang diharapkan dan menyelamatkannya dari apa yang ditakuti." [Anas r.a]
Pemuda itu menjawab: "Aku berharap kepada (rahmat) Allah - Ya Rasulullah! - dan aku takutkan (balasan buruk) dari sebab dosa-dosa ku". Mendengarkan yang demikian, Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak berhimpun dalam hati seseorang dua perkara itu (harap dan takut) pada saat yang seperti ini, melainkan Allah memberikannya apa yang diharapkan dan menyelamatkannya dari apa yang ditakuti." [Anas r.a]
Pengajaran hadith:
i) Apabila menghadapi ‘sakratul maut’ setiap umat Islam diminta agar sentiasa mengingati Allah dengan bersungguh-sungguh serta berdoa semoga Allah memberi pertolongan kepadanya semasa mengalami penderitaan tersebut.
i) Apabila menghadapi ‘sakratul maut’ setiap umat Islam diminta agar sentiasa mengingati Allah dengan bersungguh-sungguh serta berdoa semoga Allah memberi pertolongan kepadanya semasa mengalami penderitaan tersebut.
ii) Kita hendaklah menanamkan perasaan takut terhadap kemurkaan Allah dan mengharapkan rahmat daripada-Nya pada setiap masa apatah lagi di saat-saat genting menghadapi sakratul maut kerana hal ini ada ganjaran dan penghargaan yang besar daripada Allah S.W.T malah dengan adanya perasaan tersebut juga akan menghindarkan kita daripada terdorong melakukan perbuatan yang mengundang kemurkaan Allah.
Petikan dari Mstar 21 Julai 09
No comments:
Post a Comment